About

Lahir dan besar di pinggiran sebuah kota kecil di Garut puluhan tahun silam. Selepas dari SDN Inpres Sukajaya dan lalu menamatkan SMPN IV garut, ntah keberuntungan atau keajaiban  lalu bisa masuk ke sekolah negeri SMA 1 Garut yang nyatanya hingga  sekarang bahwa sekolah tersebut memang favorit.

Jauh di ujung sana, itu adalah Kota Garut, jaraknya sekitar 5 km. Berjalan kaki semasa SMP dan SMA bukanlah pekerjaan berat kala itu. Mencari belut adalah salah satu kegemaranku saat cilik.

Bermula dari  generasi leluhur yang dilahirkan di kampung menjadikan orang tua berpikiran cenderung mapan, segalanya beliau jalani hidup mengikuti prinsip “aman”. Itulah sebabnya, selepas menamatkan SMA saya dipaksa harus masuk ke Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP Bandung)  dengan satu alasan bahwa pekerjaan yang relatif aman adalah guru. Cenderung aman dari kontaminasi pergaulan-pergaulan buruk, narkotik dan sejenisnya.

Kendati jadi guru bukanlah cita-cita pribadi, akan tetapi kini saya sangatlah bersyukur menjadi seorang guru Biologi di sebuah Madrasah Aliyah Negeri miliknya Kementerian Agama (setingkat SMA untuk kemendiknas) dan  amat sangat nyaman dengan bidang pekerjaan  ini. Sejak Desember 1995, ngaliang di panasnya iklim Bekasi  dengan satu pewaris tahta, satu keponakan  dan satu permaisuri…..he he he.
Kembali  ke habitat semula tetap jadi angan-angan.

Sebagai orang yang dibesarkan di pedesaan dengan pola hidup sederhana dan tumbuh ditengah-tengah keluarga besar, saya terpaksa dan akhirnya terbiasa menekan segala keinginan yang bersifat pribadi. Bermanja-majaan dan berharap mendapat perlakukan khusus sangatlah mustahil. Pula sangatlah tidak mungkin saat kecil saya merengek dibelikan sebuah “mainan”  sementara saya  menyadari bahwa  bagaimana mungkin orang tua bisa memenuhi semua permintaan anak-anaknya yang jumlahnya  8 orang. Oleh karena itu, sejak kecil harus berupaya agar “ngakal” dan berkarya  dengan mainan-mainan buatan sendiri atau mengikuti permainan ala ndeso dengan memanfaatkan kearifan lokal.

Kini setelah memiliki usia katagori “cukup”, baru  “ngeh” bahwa ternyata saya memiliki  kencenderungan terhadap banyak hal. Mulai di bidang olah raga, pekerjaan pertukangan, kecenderungan bertanam bahkan sampai ke bidang otomotif.  Nampaknya, setiap apapun yang saya jalani sepertinya tidaklah terlalu sulit untuk mengikutinya. Sayang,  waktu itu  dibesarkan dan berada di lingkungan yang kurang kondusif, semua kecenderungan itu tidak satupun yang tumbuh memuaskan, bahkan semuanya serba tanggung. Mungkin saya ini lebih mirip sebagai ciri budayawan ( tahu  tentang segala hal, tapi sedikit-sedikit) dan bukan sebagai profesional  (tahu banyak tentang sesuatu secara detail).

Oleh karena itu lahirnya blog pribadi yang saya beri nama “balerancage”  ini layaknya sebuah  diary dengan harapan dapat mengekspresikan tentang segala hal yang bersifat pribadi menyangkut apa yang saya lihat, saya rasakan, saya dengar, segala  apa yang bisa saya lakukan dan apa yang saya pikirkan. Sangatlah mungkin semua artikel yang saya tulis  tidak pernah memberikan manfaat kepada orang lain, tetapi satu hal yang harus saya mantapkan dalam diri bahwa lahirnya blog ini tidak menimbulkan keburukan kepada diri sendiri terlebih kepada orang lain. 

Janganlah  berharap anda dapat menemukan satu artikelpun yang  “enak” dibaca, karena saya bukanlah pujangga ataupun sastrawan. Saya hanyalah orang yang semata ingin berbagi bualan dengan sesama pembual….he he he he.
Jauh diatas segalanya, kunjungan anda melebihi  segalanya, saran dan kritik amat sangat dinanti. Sumbangsih anda segetir apapun buat saya adalah mediasi  pembelajaran.  Tidak ada kata terlambat untuk belajar……bahkan untuk belajar apapun.
Terima kasih……
Wassalamu alaikum wr.wb

Bila berkenan, dengan senang hati kami menerima kiriman Artikel, berita,  gambar, foto dll. Yakinlah kiriman-kiriman anda akan sangat bermanfaat buat orang lain.  Monggo silahkan kirim ke :
balerancage@gmail.com