Fanatisme adalah sebuah keadaan di mana seseorang atau kelompok yang menganut sebuah paham, baik politik, agama, kebudayaan atau apapun saja dengan cara berlebihan sehingga berakibat kurang baik, bahkan cenderung menimbulkan perseteruan dan konflik serius.
Dalam konteks kehidupan sehari-hari, fanatisme juga berarti kesenangan yang berlebihan (tergila-gila, keranjingan). Sepenggal perjalanan kisah hidup Chairil Anwar adalah salah satu contoh saja. Dia lebih berat membeli buku sastra daripada membeli makanan untuk bertahan hidup, atau obat untuk menyembuhkan penyakit raja singa yang dideritanya.
Beberapa hari ini, kita dikejutkan lagi oleh peristiwa mengenaskan saat terjadi pertandingan sepakbola Persija VS Persib. Hanya karena mendukung tim kesayangannya, mereka harus terlibat adu jotos bahkan nyawa sebagai taruhannyapun dilakoni. Ini adalah bukti bahwa fanatisme telah membutakan mata dan pikiran. Apa yang mereka dapat setelah tim kesayangannya itu lolos sebagai juara ? Kebagian hadiahnya ? Tidaaaaaak sama sekali.
Tak terkecuali, sifat fanatismepun bisa melanda para biker, terutama untuk biker yang memiliki kendaraan prestis. Begitu fanatisnya terhadap suatu brand, biker rela menebus si kuda besinya meskipun harganya selangit. Puaskah dengan seabrek featur bawaan pabrik yang tertanaman di sekujur tubuhnya? Ternyata tidak cukup sampai disitu, demi eksplorasi hasratnya, berbagai treatmenpun dilakukan untuk dongkrak tampilan. Jelas, motif kepemilikan kendaraan pada situasi ini bukanlah sebagai alat transfortasi melainkan sebagai life style.
Tampil beda dan merasa lebih baik dari orang lain tentulah mind setnya. Bangga dan senang jika ada orang memberikan penilain lebih baik terhadap tunggangannya itu, tentu akan terjadi sebaliknya jika mendapatkan penilain kurang baik. Lebih-lebih jika penilainnya itu dirasakan kurang berimbang dan cenderung tidak objektif.
Tidaklah mengherankan jika ada artikel yang mengupas tentang perbandingan dua jenis motor, pastilah akan menimbulkan pro dan kontra. Mereka akan berupaya untuk mempertahankan anggapan bahwa motor miliknyalah yang terbaik. Menurut saya ini adalah sikap bodoh, toh meskipun motor kesayangan dengan segala kelebihannya itu bukanlah kita yang membuatnya. Padahal kreatifitas penuh ikhlas para bloger dalam menyuguhkan info komparasinya ( salah satunya lihat disini juga disini ) hanyalah pencerahan supaya calon konsumen atau siapapun tahu kelebihan dan kekurangannya masing-masing sehingga tidak salah menentukan pilihan. Para bloger yang telah berupaya maksimal objectifpun dan sama sekali tidak bermaksud mengundang perselisihan seringkali dihujat. Jika kemudian info yang disuguhkan itu ternyata keliru, toh ada ruang diskusi untuk meluruskan informasinya.
Tahu kah anda ? Pada saat kita-kita sedang perang mulut akan tunggangan kita masing-masing, sesungguhnya mereka pemilik pabrikan sedang mentertawakan kita. Daintara mereka sudah ada deal-deal tertentu tentang segmen pasar yang sudah mereka petakan.
Ibaratnya, kita adalah para serdadu yang berada di garda depan untuk saling berperang, sementara para jendralnya sedang makan bersama di satu meja sambil cekikikan, Sementara mereka sudah deal tentang pembagian wilayah kekuasaanya.
So….. masihkah kita ribut soal perbedaan itu ? Bukankah kita berharap agar tidak semua produk itu sama semua ?
Bukankah pula bahwa perbedaan itu anugerah ?
semoga kondusif kembali
http://pertamax7.wordpress.com/2012/05/31/yamaha-new-jupiter-mx-vs-honda-cs-1-kenceng-new-jupiter-mx-gan-d/
Semoga….
weh sdikit mirip sama artikel saya ya 😀
Waaaah kembar donk….tengok aaaah…he he hehe
Hehehe, ada-ada saja. Mending ngritik/mentertawakan motor sendiri, macam si Shiro (V-Ixion) saya yang sering putus lampu belakangnya 😆
Bener….ga bakalan tuh orang nyalahin, lha wong mencaci motor sendiri
inilah indonesia dengan segala keunikan didalamnya 😀
Andai aja keunikan itu di manfaatkan untuk hal yg baik pastiii maknyoooossss ya..
aku gak ikut ikutan,ogah
Baguuuuussss……wk wk wk….
Hadewh…..
Babi nya aja nggak buta,
anyway skrg ni sdh sulit ditemukan yg namanya nasionalisme, yg ada individualisme, egoisme, anarkisme, rieut kang mun dipikiran mah, imho.
Rieeeeerrrrrr…..he he he he
Mari kita ciptakan kerukunan, hormati perbedaan, saling menghargai satu sama yg lain.
Mantaaaaap……
Touring yuk ah….he h he
yups.. mari bersykur pd apa yg kita miliki..
siiipppp….
boleh tp jgn berlebihan….
Siiippp….
Ping-balik: Sebuah Opini Ringan : Yang Menang Tetap Jepang « Dizmaz Blog