Hari raya iedul qurban, 10 dzulhijjah 1433 bertepatan dengan tanggal 26 Oktober 2012. Tentu kaum muslimin sudah siap-siap dengan hewan qurbannya, baik kambing / domba atau sapi/kerbau/unta. Biasanya pemotongan hewan qurban dilakukan oleh panitia qurban atau bagi yang sanggup melakukan pemotongan sendiri, itupun tidak dilarang yang penting daging qurbannya tetap dibagikan kepada fakir miskin. Menurut syariat, kita diperboleh mengambil 1/3 bagian dagingnya, selebihnya wajib dibagikan. Bagi yang tidak berniat mengambil 1/3 bagian itu, tentu sangat tidak dilarang.
Sesaat golok sudah dihunus dan nyaris memotong leher Nabi Ismail, Allahpun segera memerintahkan untuk menggantinya dengan hewan. Ini jelas merupakan salah satu bentuk perwujudan ketaatan dan sekaligus keikhlasan kepada Allah SWT seperti yang pernah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim tersebut. Kita sebagai generasi berikutnya tidaklah menghadapi ujian seberat itu. Kita hanyalah di perintahkan untuk langsung memotong hewan qurban tanpa melalui tahapan ujian seberat itu. Cukup mengeluarkan biaya untuk menebus 1 ekor kambing, ringan bukan ?
Taqarrub kepada Allah melaui pemotongan hewan qurban dan membagikan dagingnya kepada fakir miskin lebih menitikberatkan kepada dimensi sosial. Kita diajarkan agar peduli terhadap sesama dan melatih diri agar terhindar dari sifat-sifat serakah.
Mari kita tengok syarat-syarat hewan qurban yang baik
- Cukup umur
- Sehat
- Gemuk
Dari syarat sehat dan gemuk mestinya kita bisa mengambil pelajaran bahwa hewan tersebut haruslah mendapatkan perlakuan yang baik. Jika perayaan iedul qurban mengajarkan kepedulian terhadap sesama, maka sebenarnya kitapun dituntut untuk memperlakukan hewan qurban dengan sebaik-baiknya.
Hewan-hewan yang tengah dijajakan dipinggir jalan raya ini usianya mungkin tinggal 1-2 hari lagi. Tegakkah diperlakukan sekejam ini ? Di tempat panas tanpa minum dan makanan. Belum lagi bagaimana menderitanya mereka esok hari berada ditangan jagal dadakan yang super kejam, jauh dari perlakukan manis dan lembut.
Negeri lain pernah menghentikan ekspor hewan ke negeri kita ini gara-gara mereka tidak sanggup melihat pemandangan mengerikan saat jagal-jagal di kita sangat tidak berkeperihewanan. Boikot tersebut mestinya menyadarkan kita bahwa kita sebagai muslim bukan saja dituntut untuk memperlakukan sesama dengan baik bahkan terhadap hewan sekalipun.
Siap2 besok nyate ahh..hehe,
pasti doonk….he he he he….
Sabtu touring yuk ah…
mau sih,kangen pengen kumpul2 lagi tapi saya masih di luar kota kang,di Medan,desember balik jakarta hehe…kmana aja jarang2 OL
Sy jarang OL mikirin Kang Henz DP knapa kerjanya jauh-jauh…wk wk wk….
Tanggalnya salah tuh min :p
Touringlah ..
Tangal mana yang salah Kang Sahale ?